PSIKOLOGI DAN TEKNOLOGI INTERNET
SEJARAH, ASPEK DAN DAMPAK
INTERNET DALAM PSIKOLOGI
Nama / NPM : Zahra
Orchidiella H (17515379)
Kelas : 2 PA 01
FAKULTAS
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2016
Sebagian besar masyarakat
dunia kini menggunakan internet, bahkan bisa dikatakan hampir semua orang
khususnya di perkotaan telah mengenyam akses internet. Namun memang masih
banyak masyarakat di berbagai belahan dunia, bahkan termasuk di Indonesia yang
masih belum bisa menikmati akses menuju internet, yang penyebabanya cukup
banyak, antara lain karena daerah yang terlalu jauh untuk dijangkau jaringan
internet, kurangnya perhatian dari pemerintah setempat, dan masih banyak lagi.
Sejarah Internet berawal dari diciptakannya teknologi jaringan komputer pada
tahun 1960. Jaringan komputer adalah beberapa komputer yang terhubung satu sama
lain dengan memakai kabel dalam satu lokasi yang memiliki hubungan timbal
balik, misalnya dalam satu kantor atau gedung.
Perkembangan yang saat ini
dialami dunia internet sangatlah pesat. Bagaimana tidak, yang tadinya hanya
bisa dinikmati orang-orang tertentu saja dan fungsinya pun terbatas, kini semua
orang bisa menggunakannya tanpa terkecuali dengan akses informasi yang jauh
lebih luas dan fungsi yang lebih beragam. Hal itu tentunya ditennggarai oleh
penemuan-penemuan hebat yang ada di internet itu sendiri. Mungkin hanya
masyarakat daerah pedesaan di Indonesia saja yang belum terdapat akses
internet, karena pembangunan jaringan internet di Indonesia tidak merata.
Memang mungkin cukup sulit mengembangkan internet di Indonesia ketimbang di
negara lain, karena negara kita adalah negara kepulauan yang setiap pulau
berpisah-pisah.
Kita sebagai pengguna
internet di zaman yang modern ini tentunya akan sangat bermanfaat apabila
mempelajari seputar sejarah berdirinya internet, sebagai tanda terima kasih
kita karena internet saat ini mampu mengubah peradaban dunia.
A. SEJARAH
INTERNET
Sejarah dimulai pada tanggal Agustus 1962 dan penciptaan internet
pertama kali dikemukakan oleh seseorang bernama J.C.R Licklider dari MIT
Massachutts Institute of Technology. Konsep awal dinamakan “Galactic Network” oleh dirinya. Ia
mengemukakan tentang bagaimana jaringan global yang memungkinkan orang dapat
mengakses data dan program dari mana saja. Pada Oktober 1962 beliau mengepalai
program penelitian komputer di ARPA yang merupakan bagian dari Departmenet
Pertahanan Amerika Serikat.
Proyek dari ARPANET adalah merancang sebuah bentuk jaringan, kehandalan,
dan seberapa besar informasi dapat
dipindahkan, yang akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal
bakal pembangunan protokol baru yang sekarang kita kenal dengan istilah TCP/IP
(Transmission Control Protocol/Internet Protocol).
Sejarah awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada
saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense)
membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di
daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan
untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang
dapat mudah dihancurkan.
Pada tahun 1966 Larry Roberts mengembangkan konsep jaringan komputer.
Kemudian beliau merencanakan jaringa yang disebut ARPANET yang dipublikasikan
pada tahun 1967. Pada tahun 1969 ARPANET telah melibatkan empat buah komputer
yang terkoneksi.
Sejarah internet juga dimulai dengan komputer pertama berada di
university of California Los Angelos, komputer ke dua berada di Stanford
Research Institute, komputer ketiga berada di University of California Barbara
dan koputer ke emat berada di University Utah. Pada tahun 1971 jumlah komputer
yang terhubung ke ARPANET mencapai 14 buah. Pada tahun ini pulalah protokol
Telnet dan FTP berhasil dibangun. Pada tahun 1972 larry Roberts dan Bob Kahn
mengenalkan ARPANET pada konferensi ICCC yang diselenggarakan di Washignton.
Sejarah Pada tahun 1972 sejarah perkembangan internet menjelaskan Ray
Tomliinson menulis program yang memungkinkan surat elektronik dikirimkan ke
jaringan ARPNET. Beliaulah yang merancang konversi “user@host.” Pada tahun ini
pula ARPANET menggunakan NCP untuk menstransfer data. Pada tahun yang sama ARPA
beruah nama menjadi DARPA. Tambahan huruf D berasal dari kata Defense. Pada
tahun ini ARPANET melakukan koneksi international yang pertama dengan
University College of London dan Royal Establishment di Norwegia.
Sejarah pada tahun 1978 Unix to Copy Protocol ditemukan di Labolatorium
Bell. Program ini berguna untuk melakukan file transfer. Pada tahun 1979 news
group yang diberi nama USENET beroperasi dengan dasar UUCP. Penciptanya adalah
Tom Truscott dan Jim Ellis (kedua mahasiswa di Duke University) dan Steven
Bellovin (dari Universitas North Carolina).
Pemakai dari seluruh dunia bergabung ke grup diskusi ini membicarakan
masalah jaringan, politik, agama dan berbagai topik lainnya. Sejarah internet,
pada tahun 1982 DCA atau Defense Communication Agency dan DARPA membentuk
protokol yang disebut TCP/IP untuk ARPANET. Selanjutnya, Departemen Pertahanan
Amerika Serikat menyatakan TCP/IP sebagai sebuah sntadar. Saat itulah internet
didefinisikan sebagai sekumpulan jaringan yang terhubung yang menggunakan
TCP/IP sebagai protokol.
Sejarah internet pada tahun 1983 ialah John Postel dan Paul Mockapetris
dan Craig Partidge mengembangkan Domain Name System (DNS) dan mengusulka sistem
pengamatan berbentuk user@host.cdomain. Pada tahun 1984 DNS diperkenalkan di
internet dengan menyebutkan nama-nama jenis domain seperti . gov, .mil,.org,
.net dan .com.
Pada tahun 1986 TCP/IP mulai tersedia pada workstaiton dan PC. Tahun ini
pula National Science Foundation mendanai NSFNET sebagai tulang punggung
internet berkapasitas 56 kbps dan mengatur internet hanya ditujukan untuk
kepentingan riset dan pemerintah yang bersifat tidak komersial.
B. ASPEK
PSIKOLGI PENGGUNA INTERNET
Banyak aktivitas yang dapat dilakukan melalui internet ini baik untuk
bidang pendidikan, kesehatan, bisnis, perdagangan, hukum, pembayaran, dan
hiburan. Penyebab penggunaan internet semakin meluas ke beberapa bidang
kehidupan yaitu karena adanya karakteristik yang saling terhubung sehingga
sanggup menjangkau seluruh bagian dunia melalui apa yang dinamakan dengan
jaringan computer. Karena itulah maka melalui internet sebagai media,
memungkinkan segala aktivitas yang dilakukan bersifat global.
Dalam menggunakan internet, kebanyakan orang menggunakan identitas diri
yang nyata dan bahkan ada juga yang secara virtual. Melalui identitas online
konsisten dengan teori-teori pembentukan sosial. Identitas online dapat
digunakan untuk mengeksplorasi aspek-aspek diri, memfasilitasi kesadaran diri
yang lebih besar dan menjadi katalis untuk perubahan positif. Bahkan identitas
online justru memfasilitasi flexible selves seseorang yang merupakan adaptasi
yang wajar dan perwujudan eksplorasi diri. Dunia maya juga memfasilitasi
keterbukaan emosional di ruang maya yang membuat individu mampu mengekspresikan
diri dan dimengerti. Hubungan yang berarti terbentuk di dunia maya, kerena
media ini secara natural memfasilitasi individu memaparkan diri lebih intim
denga mediasi layar dan nama samaran.
Terdapat banyak sekali jejaring social yang dibuat dengan menggunakan
identitas palsu. Di internet, kita dapat memperlihatkan jati diri kita dan juga
menyembunyikan jati diri kita yang sesungguhnya. Akibatnya, kejahatan kerap
kali terjadi dalam dunia maya. Sebagai contoh adalah kasus penipuan atau
penculikan yang marak beredar.
Dunia virtual memang bukan dunia real. Kartunis Peter Steiner pernah
mengirim karikatur seekor anjing sedang bermain internet dan dipublikasikan di
The New Yorker, 5 Juli 1993 dengan tulisan “On the internet, nobody knows
you’re a dog.” Sementara itu, pemikir Prancis Jean Baudrillard menandaskan
dunia sekarang semakin masuk ke hipperrealitas di mana kita tidak bisa
membedakan mana yang asli dan mana yang bukan. Perasaan kita bisa turut lebih
hanyut pada penderitaan tokoh dalam sinetron yang notabene tidak nyata daripada
tersentuh dengan nasib tetangga yang nyata ada dan sedang kena musibah.
Psikolog John Suler, seperti dikutip dari buku “Facebook and Philosophy: What’s
on Your Mind?” (2010), mengatakan bahwa dunia online telah memicu
“disinhibition effect” di mana orang lebih gampang menampilkan kesejatian
dirinya (self-disclose) bila dibanding dalam dunia nyata. Di sini, orang bisa
mengeluarkan semua isi hati, kekesalan, kritikan, komentar provokatif, dan
sebagainya.
Orang yang dalam dunia nyata terkenal pendiam, bisa menjadi pembual di
dunia online. Hal ini kental dengan unsur paradoksnya, yakni orang berani
menampilkan dirinya yang nyata (real
self) di media yang tidak nyata atau lebih tepat disebut sebagai dunia
virtual dan dengan identitas yang anonim.
C. ASPEK
DEMOGRAFI PENGGUNA INTERNET
1.
Pengaruh Gender
Gender dalam sosiolog mengacu pada sekumpulan ciri-ciri khas yang
dikaitkan dengan jenis kelamin individu (seseorang) dan diarahkan pada peran
sosial atau identitasnya dalam masyarakat. WHO memberi batasan gender sebagai
“seperangkat peran, perilaku, kegiatan, dan atribut yang dianggap layak bagi
laki-laki dan perempuan, yang dikonstruksi secara sosial, dalam suatu
masyarakat. Pengaruh gender di internet pada umumnya wanita yang sering bermain
dengan internet, misalnya facebook, twitter dan lain-lain. Wanita selalu
memposting lebih banyak daripada pria, karena wanita terlalu sensitive pada apa
yang sedang terjadi dan sangat emosional. Pada pria lebih cenderung ke forum
atau game online. Pria juga senang berjam-jam untuk melakukan hal itu. Internet
juga bisa membuat para pria terpengaruh oleh fashion jaman sekarang. Contohnya
dari Korea, bisa saja mereka membuat para pria mengenakan fashion itu, tetapi
dari sudut pandang wanita fashion itu tidak cocok untuk mereka yang pria
jantan, contohnya dari gaya rambut. Jaman sekarang para pria banyak yang
mengikuti gaya rambut dari negara luar, padahal gaya rambut itu membuat mereka
terlihat seperti wanita. Semakin berkembangnya internet dan globalisasi membuat
banyak yang pria seakan-akan menjadi wanita dan wanita seperti pria.
2.
Pengaruh Usia
Internet juga membawa pengaruh yang signifikan bagi semua kalangan. Oleh
karena itu, tidak hanya orang dewasa saja yang sudah mengenal internet tapi
anak-anak juga, bahkan mereka sudah bisa menggunakannya secara langsung.
Sebenarnya internet memberikan fungsi secara berlawanan, khususnya bagi
anak-anak karena di satu sisi internet memberikan dampak positif namun di sisi
lain terdapat dampak negatifnya.
Jika dilihat dari sisi positif,dunia internet sangat berarti bagi
anak-anak karena dengan internet anak bisa mencari ilmu pengetahuan atau
informasi apa saja dari situs-situs yang dikunjunginya tanpa ada batasan jarak
dan waktu. Selain itu manfaat lain dari internet adalah anak-anak bisa berlatih
surat-menyurat dalam bentuk email, saling berbincang atau berkomunikasi dengan
yang lainnya dan bisa menambah teman dari berbagai belahan dunia, juga dapat
dimanfaatkan untuk meningkatkan semangat belajar pada anak misalnya dengan
memanfaatkan software yang menarik agar minat belajar anak tersebut menjadi
tergugah.
Disamping lain internet juga terdapat sisi negatifnya. Kebanyakan dari
anak-anak memiliki rasa ingin tahu dan penasaran yang sangat besar terhadap apa
yang baru mereka kenal atau temui. Bisa saja tanpa sengaja seorang anak membuka
sebuah situs orang dewasa yang tidak layak mereka lihat. tentunya itu dapat
berakibat buruk pada anak tersebut dan mungkin mempengaruhi perkembangannya.
Selain itu dampak negatif lain adalah, anak bisa kecanduan internet atau game
online yang akan membuat anak tersebut menjadi malas dan tidak mengenal waktu.
Jadi seharusnya anak-anak diberikan pengawasan dari orang tua dalam menggunakan
internet, sehingga anak dapat diarahkan ke-hal yang lebih positif dan dapat terhindar
dari dampak negatif.
Pemanfaatan Internet tentu harus di sesuaikan dengan tingkat usia anak.
Usia anak SD rata-rata berkisar antara 7-13 tahun. Dan tingkatan itu semua
memiliki cara penanganan yang berbeda. Berikut tahap pengenalan Internet pada anak
sesuai tingkat usianya.
3.
USIA 4 S/D 7
TAHUN
Anak mulai tertarik untuk melakukan eksplorasi sendiri. Meskipun
demikian, peran orang tua masih sangat penting untuk mendampingi ketika anak
menggunakan Internet. Dalam usia ini, orang tua harus mempertimbangkan untuk
memberikan batasan-batasan situs yang boleh dikunjungi, berdasarkan pengamatan
orang tua sebelumnya. Untuk mempermudah hal tersebut, maka orang tua bisa
menyarankan kepada anaknya untuk menjadikan sebuah direktori atau search engine
khusus anak-anak.
4.
USIA 7 S/D 10
TAHUN
Dalam masa ini, anak mulai mencari informasi dan
kehidupan sosial di luar keluarga mereka. Inilah saatnya dimana faktor
pertemanan dan kelompok bermain memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kehidupan seorang anak. ada masa ini, fokus orang tua bukanlah pada apa yang
dikerjakannya di Internet, tetapi berapa lama dia menggunakan Internet.
5.
USIA 10 S/D 12
TAHUN
Pada masa pra-remaja ini, anak yang membutuhkan lebih banyak pengalaman
dan kebebasan. Inilah saat yang tepat untuk mengenalkan fungsi Internet untuk
membantu tugas sekolah ataupun menemukan hal-hal yang berkaitan dengan hobi
mereka. Pada usia ini, sangatlah penting untuk menekankan konsep kredibilitas.
Anak-anak perlu memahami bahwa tidak semua yang dilihatnya di Internet adalah
benar dan bermanfaat, sebagaimana belum tentu apa yang disarankan oleh
teman-temannya memiliki nilai positif.
6.
USIA 12 S/D 14
TAHUN
Inilah saat anak-anak mulai aktif menjalani kehidupan sosialnya. Bagi
yang menggunakan Internet, kebanyakan dari mereka akan tertarik dengan online
chat (chatting). Masa ini merupakan masa yang tepat bagi kebanyakan orang tua
untuk bercerita dan berbagi informasi tentang hal-hal seksual kepada anaknya.
Tetapi di sisi lain, pemasangan software filter secara diam-diam ataupun tanpa
persetujuan sang anak, bisa berdampak pada timbulnya resistansi sang anak
kepada orang tua.
7.
USIA 14 S/D 17
TAHUN
Masa ini adalah masa yang paling menarik dan menantang dalam kehidupan
seorang anak remaja dan orangtua. Seorang remaja akan mulai matang secara
fisik, emosi dan intelektual. Mereka haus akan pengalaman yang terbebas dari
orangtua. Ikatan-ikatan dengan keluarga tidak terlalu diperketat lagi, tetapi
tetap tidak menghilangkan peranan pengawasan orangtua.
8.
Pengaruh Budaya
Keluar masuknya kebudayaan – kebudayaan asing melalui media massa
sebenarnya dapat membentuk masyarakat yang majemuk, dinamis dan akhirnya
membuat identitas kebangsaan semakin kuat dan mengakar dalam benak masyarakat
sehingga dapat memperkaya kekayaan cultural suatu bangsa. Namun demikian proses
pembetukan identitas nasional bukan merupakan sesuatu yang sudah selesai pada
titik tertentu, tetapi sesuatu yang terbuka dan terus berkembang mengikuti
perkembangan jaman. Akan terjadi pergeseran nilai dari identitas itu sendiri
apabila identitas itu tidak dapat di jaga dan dilestarikan, dan pada akhirnya
mengakibatkan identitas global menguasai nilai – nilai identitas nasional itu
sendiri.
Dalam hal ini pengaruh media massa dalam penyebaran identitas sebuah
bangsa dan akhirnya membentuk identitas baru sangatlah kuat. Tanpa media cetak
ataupun elektronik niscaya persebaran identitas tidak akan sekuat saat ini.
Mereka memegang kunci bagi masuk serta keluarnya suatu kebudayaan. Karena media
massa adalah jalan bagi masuknya pengaruh dari luar maka media massa juga harus
mampu menjadi filter bagi masuknya pengaruh – pengaruh tersebut.
D. DAMPAK
POSITIF DAN NEGATF PENGGUNA INTERNET
BAGI MAHASISWA
a) Dampak Positif
1.
Media Komunikasi
Hal yang terlintas pada
benak kita adalah chatting, salah satu media yang digunakan untuk
berkomunikasi. Dan contoh media yang sering digunakan adalah facebook, twitter,
friendster, Mirc. Selain itu internet juga dapat digunakan untuk mengirim
E-mail, dan melakukan video conference atau bahkan berkomunikasi langsung lewat
telephone via online. Hal ini memudahkan bagi para pengguna jejaring sosial
untuk dapat berkomunikasi dan mengenal seseorang tanpa memikirkan jarak ataupun
tempat.
2.
Sumber Informasi
Informasi di internet sangatlah baru dan selalu
diperbaharui setiap waktu, terlebih lagi internet berhubungan dengan informasi
di seluruh dunia, para pecandu informasi akan tetap bisa mencari informasi
tanpa terhalangi oleh jarak dan tempat dengan adanya Google, Yahoo, dan
website-website yang lain, bahkan mahasiswa sekalipun dapat mengetahui
kelulusannya lewat internet tanpa harus mendatangi ke kampusnya. Dan hal inipun
sangat berguna bagi pelajar yang ingin belajar otodidak dalam suatu hal
terlebih dengan adanya gambar yang dapat dicari di internet memudahkan pelajar
untuk dapat praktek otodidak, karena internet menyediakan segala keperluan
informasi yang kita butuhkan.
3.
Media Pendidikan
dan Hiburan
Internet kini diolah sedemikian rupa hingga tersedia
software atau aplikasi yang menunjang dan mengasah pendidikan anak, yang iringi
dengan hiburan agar pembaca tidak merasa bosan. Dengan belajar melalui internet
anak dapat mendapatkan pendidikan yang lebih luas. Beberapa game juga
diaplikasikan untuk meningkatkan kecerdasan anak, dengan gambar yang dirancang
begitu menarik dan materi yang tidak membosankan mengundang minat anak untuk
melatih konsentrasi, dampaknya anak akan dapat belajar untuk memecahkan suatu
hal dan lebih berkonsentrasi dalam menyelesaikan masalah.
4.
Memudahkan
Berbelanja dan Bertransaksi
Dengan adanya E-commerce memudahkan kita untuk berbelanja tanpa harus
mendatangi Mall atau tempat jual beli barang yang kita inginkan. Internet tidak
hanya untuk mencari data atau informasi yang dicari saja, tetapi dapat
digunakan sebagai tempat berjualan barang dan jasa. Telah tersedia pembayaran
kartu kredit dalam internet (E-Banking) sehingga konsumen tidak perlu
pusing-pusing untuk membayar di kassa, tentu hal ini sangat berguna bagi para
wanita karir yang tidak mempunyai waktu untuk berbelanja keluar rumah.
5.
Media Pertukaran
Data
b) Dampak Negatif
1.
Pornografi
Saking terlalu gampangnya mendapatkan informasi di internet, internetpun
terkadang menjadi ajang pornografi. Hal ini harus di antisipasi bagi orangtua
yang tidak menginginkan anaknya menyalahgunakan dunia internet. Situs atau
homepage yang berbau pornografi sering kali terbuka ditengah iklan, atau bahkan
dicari dengan sengaja. Hal ini salah satu penyebab diadakan pemblokiran situs
pornografi di Indonesia.
2.
Perjudian
Sudah tidak dipungkiri dengan internet dapat berkomunikasi dengan jarak
tak terhingga, membuat para pelaku perjudian terjun dalam internet dan
menyalahgunakan internet untuk berjudi jarak jauh dan aman atau bahkan berjudi
secara online.
3.
Penipuan
Penipuan dapat terjadi dimana saja dan kapan saja, termasuk internet
maraknya berkenalan dengan orang asing juga salah satu hal yang dapat dijadikan
modus, atau bahkan iklan yang berkedok hadian jutaan miliyar. Hal yang patut
kita lakukan adalah mengindahkan hal-hal yang belum tau pusat informasinya.
4.
Kurang Bergaul
Dengan informasi yang sangat banyak dan tak terhingga didunia internet
mengurangi waktu bergaul dengan teman-teman yang lain khususnya para pelajar
atau mahasiswa, bahkan di zaman yang telah canggih ini anak SD pun sudah
berkenalan dengan dunia internet, hal ini mengurangi waktu mereka untuk
berkomunikasi dengan teman sebayanya dan hal ini akan berdampak penyimpangan
sosial dimasa depannya.
5.
Kecanduan
Bila seseorang merasa lebih nyaman dengan fasilitas dan informasi dalam
internet, dalam dirinya timbul rasa tidak peduli dengan waktu, hal ini
menyebabkan ketergantungan kepada internet bahkan kecanduan untuk pelaku game
online dan jejaring sosial media. Tentu dibutuhkan perhatian khusus dari pihak
orangtua agar anaknya yang masih dibawah umur tidak mengalami kesimpangan
sosial karena internet.
Sumber :
