Kamis, 21 Desember 2017

BIOGRAFI DIRI SENDIRI

HAI !
Saya adalah seorang mahasiswi Universitas Gunadarma jurusan Psikologi. Saya saat ini sudah menduduki bangku semester 5. Kebetulan nama saya Zahra Orchidiella Hanum, saya anak ke 2 dari 3 bersaudara, saya memiliki kakak laki-laki bernama Zahran Bagasanda Alfanzuri dan adik perempuan bernama Zahra Pinctadiella Arvalla. Saya lahir di bulan November tanggal 2 tahun 1997 dan saya paling senang di panggil Orchi bukan Zahra dan di blog saya ini, saya ingin sedikit berbagi cerita bagaimana kehidupan sekolah saya sampai saat ini saya bisa kuliah. Kurang lebih kayak gini…
Pada zaman dahulu kala, saya pernah bersekolah dari TK yang kebetulan dulu saya bersekolah di TQIT di daerah depok. Saya tidak mengingat betul bagaimana saya waktu TK tapi misalkan saya sekarang main ke sekolah TK saya mereka cuman bilang, “Oh ini Orchi udah gede yah, padahal dulunya kan suka ngompol” disitu kadang suka merasa sedih dan malu. Oke! kita lanjut, setelah lulus TK kebetulan saya masih sekolah di satu tempat yang sama tapi udah SD jadi namanya SDIT, masih di daerah depok juga belom pindah kemana-mana kok. Di waktu SD saya itu orangnya paling suka main, kalo kata orang-orang sih saya centil, terus galak, bawel deh. Padahal masih SD loh... dan saya paling seneng kalo main sama temen-temen cowo sampe masih SD aja di bilang ‘playgirl’ namanya juga anak SD, maklum yah. Selama sekolah di bangku SD saya mengikuti kegiatan ekskul paduan suara, pramuka dan marching band. Padahal suara gak terlalu bagus, pramuka juga kadang nyali masih suka ciut dan ikut marching band waktu itu karena tertarik aja ada kegiatan baru. Sampe waktu SD pun jadwal yang kosong cuman hari Minggu karena sisanya sekolah dan ada ekstrakulikuler tambahan.
Selama ikut tim paduan suara pernah sekali tamping disalah satu Mall di Depok, pernah juga rekaman suara dari pihak sekolah, kalau pramuka suka camping di beberapa Gunung, kayak Gunung Salak, Gunung Bunder, pernah juga ikut Jambore Nasional 23 Provinsi di Cibubur, dan kegiatan persami atau perjusa di sekolah. Sedangkan marching band belom sempet tampil dimana-mana tapi suka jadi pengiring lagu untuk kakak kelas yang akan di wisuda atau pelepasan lulus-lulusan. Sempat juga ikut ekskul renang dari kelas 2 sampai kelas 5, karena kelas 6 fokus untuk belajar jadi berenti deh renangnya.
Oke kita lanjut. Setelah lulus dari SD saya masuk ke sekolah yang sama juga dan masih SMPIT juga, kebetulan lingkungan TK, SD dan SMP-nya berdekatan jadi tidak terlalu jauh. Kebetulan di SMPIT ini saya hanya 1 tahun setengah, kemudian saya pindah ke Jakarta. Di Jakarta saya bersekolah di daerah Jakarta Selatan. Saya pindah ke sekolah itu tidak sendiri, karena ternyata ada teman saya yang ikut pindah juga ke Jakarta, jadi ada temennya. Lumayan lah punya temen baru dan sempet jadi Orchi yang pendiem karena ketemu temen baru dan pengalaman baru bahwa ternyata di sekolah negeri itu guru-guru dan temen-temennya lebih beragam. Menjadi suatu hal baru dan acuan baru ketika seorang guru ngasih tugas dan harus selesai esok harinya. Saking takutnya sampe semua soal yang susah pun di kerjain di tempat les dan sampe di kira temen satu kelas kalo saya anaknya pinter, padahal yang ngerjain juga bukan saya hahaha (tapi belajar juga kok). Waktu sekolah di SMP ini gak sempet ikut ekskul apa-apa karena gak kepikiran untuk ikut kegiatan gitu jadi fokus belajar aja. Hasilnya begitu bagi rapot alhamdulillah saya masuk ke 10 besar dan disitu saya pikir bahwa saya sebenernya bisa untuk lebih baik lagi, sampai akhirnya saya ujian nasional dan mendapatkan nilai yang saya tidak meyangka bahwa saya sebisa itu untuk mendapatkan nilai tersebut.
Karena saya lulus di SMP Jakarta, akhirnya saya daftar ke SMA sekitaran Jakarta yang tidak terlalu jauh dari rumah. Sebelumnya, saya tinggal di daerah Depok, Sawangan, yang kalo lurus terus ke Parung, lurus lagi ke Bogor. Oke lanjut… jadi ada tragedi dimana daftar di salah satu SMA di Jakarta dan sampai hari terakhir penerimaan gelombang 1, nama saya masih ada di dalam daftar SMA tersebut, namun di 2 jam terakhir sebelum penutupan nama saya ilang dari daftar SMA tersebut yang otomatis saya tidak masuk ke sekolah tersebut. Akhirnya saya berusaha daftar lagi ke SMA di Jakarta dan mencoba daftar di SMA kawasan Jakarta Timur dan saya keterima di salah satu SMA di Jakarta Timur. Setiap pagi saya berangkat dari rumah jam 5.15 pagi setelah subuh, karena kalau telat sedikit jalan Margonda Raya sudah macet dengan orang-orang yang mau berangkat kerja.
Tidak terlalu banyak kegiatan di luar pembelajaran yang saya ikuti, karena untuk berangkat dan pergi saja sudah terlalu capek dan banyak waktu yang di butuhkan. Namun ketika saya kelas 11 atau 2 SMA, saya sempat mengikuti paduan suara kembali. Waktu itu saya kebagian suara alto dan waktu itu tim kami mempersiapkan penampilan untuk acara wisuda kakak kelas. Oh iya pada kurikulum saya, penentuan jurusan IPA dan IPS di adakan sebelum kenaikan kelas 11. Waktu itu ada tes psikotes untuk penentuan dan tidak tau kenapa saya selalu senang hal-hal yang menyangkut ke arah psikologi. Pada waktu itu saya sangat niat untuk mengikuti tes psikotes tersebut dan berharap suatu saat nanti saya bisa di posisi itu juga. Setelah hasil tes keluar saya pun akhirnya masuk ke kelas IPA. Diantara fisika, kimia dan biologi, saya masih suka sama fisika, mungkin karena pada saat itu gurunya enak, jadi saya nyambung. Seiring berjalannya waktu, saya pun sudah lulus di SMA tersebut dan saya melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu Universitas.
Kurang lebih 3 bulan waktu yang digunakan untuk mencari-cari dan mendaftar di beberapa Universitas. Karena saya gak masuk di UI jadi saya pilih ke UG tetangganya UI. Saya masuk ke Gunadarma melalui jalur tes. Penuh perdebatan yang panjang karena saya ingin masuk psikologi sedangkan kedua orang tua saya ingin saya masuk jurusan yang lain. Seiring berjalannya waktu akhirnya saya memutuskan untuk mendaftar jurusan psikologi dan ilmu komunikasi di Gunadarma dan hasilnya saya sama-sama keterima di kedua jurusan tersebut dan saya memilih psikologi karena saya pikir mungkin ini suatu kesempatan untuk saya dan masuk psikologi sudah saya idam-idamkan sejak SMA. Sampai akhirnya sekarang saya sudah semester 5 di Gunadarma.
Awal masuk lingkungan kampus yang sangkat berbeda dengan SMA agak sedikit kaget dan keteteran, karena tugas bisa aja numpuk di hari yang sama dengan deadline waktu yang sama juga. Karakter dosen yang berbeda-beda dan karakter temen-temen yang berbeda-beda juga. Semakin bisa melihat dunia luar dan semakin membuat untuk berfikir dewasa. Ketika duduk di bangku kuliah menurut saya adalah suatu ajang untuk memperbanyak kegiatan dan pertemanan. Di bangku kuliah pun kita bisa reunian karena bisa saja tiba-tiba ketemu temen SD, SMP atau SMA. Tapi bisa juga jadi ajang sibuk, karena terlalu banyak kegiatan di kuliah. Sampai saya semester 4 saya tidak mengikuti kegiatan apa-apa, tapi ketika saya semester 5 saat ini, saya di tawarkan oleh salah satu dosen untuk bergabung di Tax Center Gunadarma atau lebih singkatnya kegiatan pajak di Gunadarma. Awalnya saya bingung kenapa anak psikologi di ajak gabung ke pajak, ternyata disini mereka ingin bergabung dengan jurusan psikologi dan IT untuk pembuatan suatu program kerja yaitu relawan pajak. Awalnya saya sendiri di pajak ini tapi akhirnya saya mengajak 3 orang teman saya untuk ikut di Tax Center ini. Ester, Krsna dan Ainur namanya. Kami pada awalnya diminta untuk berpresentasi dan membantu memberikan masukan serta solusi tentang bagaimana cara berkomunikasi, beretika dan berempati yang baik kepada orang-orang.
Namun setelah presentasi selesai, kami diminta ikut bergabung menjadi asisten tetap Tax Center Gunadarma dan ikut menjadi relawan pajak yang nantinya akan magang di kantor pelayanan pajak serta beberapa tempat umum lainnya. Kegiatan ini ditujukan untuk membantu dan mempermudah orang-orang wajib pajak dalam pengisian pajak. Dengan mengikuti kegiatan ini membuat saya menjadi banyak teman dan menambah ilmu baru dalam perpajakan serta tau bagaimana dunia kerja dan harus memperhatikan tanggung jawab yang sudah saya lakukan. Sehingga saya sampai saat ini menjalankan 2 hal yang berbeda, kuliah jurusan psikologi dan bekerja menjadi asisten di Tax Center Gunadarma. Kedua kegiatan ini membuat saya semakin mengerti waktu dan semakin tau bagaimana caranya membagi waktu. Memiliki banyak kegiatan membuat saya menjadi memiliki banyak teman, tingkat 4, tingkat 3 ataupun tingkat 2.
Tidak terlalu banyak prestasi yang pernah saya ukir, tidak banyak juga kegiatan yang saya lakukan ketika jaman sekolah dulu, tapi ketika saya kuliah, saya berfikir kalau misalkan kegiatan cuman kuliah aja, tidak pernah ikut organisasi atau kegiatan diluar kuliah, saya gak akan dapat pengalaman apa-apa sedangkan saya melihat beberapa teman saya aktif di berbagai organisasi. Karena orang tua juga mendukung saya bergabung dalam pajak ini, akhirnya kegiatan ini lah yang saya lakukan selain kuliah. Jadi ketika saya tidak ada jadwal kuliah saya memutuskan untuk datang ke Tax Center untuk bekerja disitu. Sebulan yang lalu kami baru selesai menjalankan Olimpiade se-JABODETABEK untuk anak SMA/SMK, karena kami ada program untuk memperkenalkan atau mensosialisasikan pajak tidak hanya di kalangan orang dewasa saja tapi di kalangan anak-anak sekolah juga. Program selanjutnya yang akan di jalankan ialah relawan pajak yang terdiri dari 233 mahasiswa dan mahasiswi Universitas Gunadarma dari jurusan psikologi, ekonomi, akuntasi dan teknik informatika.
Sampai saat ini saya merasa nyaman dan bahagia dengan kegiatan yang saya lalukan, walaupun tidak ada bentuk prestasi yang menonjol dalam kehidupan saya, tetapi setidaknya saya mengerti bagaimana caranya bertanggung jawab terhadap kehidupan dan pilihan diri sendiri dalam menentukan apa yang akan dilakukan. Tetap lakukan hal-hal yang positif dan lakukanlah hal-hal yang kamu sukai (tapi tetap positif dan berguna yah).

Sekian cerita dari saya, semoga bermanfaat dan berguna untuk mengisi waktu luang anda. Terimaksih sudah mau meluangkan waktunya untuk membaca.😉😉

Tidak ada komentar:

Posting Komentar