HAI !
Saya adalah seorang
mahasiswi Universitas Gunadarma jurusan Psikologi. Saya saat ini sudah
menduduki bangku semester 5. Kebetulan nama saya Zahra Orchidiella Hanum, saya
anak ke 2 dari 3 bersaudara, saya memiliki kakak laki-laki bernama Zahran Bagasanda
Alfanzuri dan adik perempuan bernama Zahra Pinctadiella Arvalla. Saya lahir di
bulan November tanggal 2 tahun 1997 dan saya paling senang di panggil Orchi
bukan Zahra dan di blog saya ini, saya ingin sedikit berbagi cerita bagaimana
kehidupan sekolah saya sampai saat ini saya bisa kuliah. Kurang lebih kayak
gini…
Pada zaman dahulu kala,
saya pernah bersekolah dari TK yang kebetulan dulu saya bersekolah di TQIT di
daerah depok. Saya tidak mengingat betul bagaimana saya waktu TK tapi misalkan
saya sekarang main ke sekolah TK saya mereka cuman bilang, “Oh ini Orchi udah
gede yah, padahal dulunya kan suka ngompol” disitu kadang suka merasa sedih dan
malu. Oke! kita lanjut, setelah lulus TK kebetulan saya masih sekolah di satu
tempat yang sama tapi udah SD jadi namanya SDIT, masih di daerah depok juga
belom pindah kemana-mana kok. Di waktu SD saya itu orangnya paling suka main,
kalo kata orang-orang sih saya centil, terus galak, bawel deh. Padahal masih SD
loh... dan saya paling seneng kalo main sama temen-temen cowo sampe masih SD
aja di bilang ‘playgirl’ namanya juga anak SD, maklum yah. Selama sekolah di
bangku SD saya mengikuti kegiatan ekskul paduan suara, pramuka dan marching
band. Padahal suara gak terlalu bagus, pramuka juga kadang nyali masih suka ciut
dan ikut marching band waktu itu karena tertarik aja ada kegiatan baru. Sampe waktu
SD pun jadwal yang kosong cuman hari Minggu karena sisanya sekolah dan ada
ekstrakulikuler tambahan.
Selama ikut tim paduan
suara pernah sekali tamping disalah satu Mall di Depok, pernah juga rekaman
suara dari pihak sekolah, kalau pramuka suka camping di beberapa Gunung, kayak
Gunung Salak, Gunung Bunder, pernah juga ikut Jambore Nasional 23 Provinsi di
Cibubur, dan kegiatan persami atau perjusa di sekolah. Sedangkan marching band
belom sempet tampil dimana-mana tapi suka jadi pengiring lagu untuk kakak kelas
yang akan di wisuda atau pelepasan lulus-lulusan. Sempat juga ikut ekskul
renang dari kelas 2 sampai kelas 5, karena kelas 6 fokus untuk belajar jadi
berenti deh renangnya.
Oke kita lanjut. Setelah
lulus dari SD saya masuk ke sekolah yang sama juga dan masih SMPIT juga,
kebetulan lingkungan TK, SD dan SMP-nya berdekatan jadi tidak terlalu jauh. Kebetulan
di SMPIT ini saya hanya 1 tahun setengah, kemudian saya pindah ke Jakarta. Di Jakarta
saya bersekolah di daerah Jakarta Selatan. Saya pindah ke sekolah itu tidak
sendiri, karena ternyata ada teman saya yang ikut pindah juga ke Jakarta, jadi
ada temennya. Lumayan lah punya temen baru dan sempet jadi Orchi yang pendiem
karena ketemu temen baru dan pengalaman baru bahwa ternyata di sekolah negeri
itu guru-guru dan temen-temennya lebih beragam. Menjadi suatu hal baru dan
acuan baru ketika seorang guru ngasih tugas dan harus selesai esok harinya. Saking
takutnya sampe semua soal yang susah pun di kerjain di tempat les dan sampe di
kira temen satu kelas kalo saya anaknya pinter, padahal yang ngerjain juga
bukan saya hahaha (tapi belajar juga kok). Waktu sekolah di SMP ini gak sempet
ikut ekskul apa-apa karena gak kepikiran untuk ikut kegiatan gitu jadi fokus
belajar aja. Hasilnya begitu bagi rapot alhamdulillah saya masuk ke 10 besar
dan disitu saya pikir bahwa saya sebenernya bisa untuk lebih baik lagi, sampai
akhirnya saya ujian nasional dan mendapatkan nilai yang saya tidak meyangka
bahwa saya sebisa itu untuk mendapatkan nilai tersebut.
Karena saya lulus di
SMP Jakarta, akhirnya saya daftar ke SMA sekitaran Jakarta yang tidak terlalu
jauh dari rumah. Sebelumnya, saya tinggal di daerah Depok, Sawangan, yang kalo
lurus terus ke Parung, lurus lagi ke Bogor. Oke lanjut… jadi ada tragedi dimana
daftar di salah satu SMA di Jakarta dan sampai hari terakhir penerimaan
gelombang 1, nama saya masih ada di dalam daftar SMA tersebut, namun di 2 jam
terakhir sebelum penutupan nama saya ilang dari daftar SMA tersebut yang
otomatis saya tidak masuk ke sekolah tersebut. Akhirnya saya berusaha daftar
lagi ke SMA di Jakarta dan mencoba daftar di SMA kawasan Jakarta Timur dan saya
keterima di salah satu SMA di Jakarta Timur. Setiap pagi saya berangkat dari
rumah jam 5.15 pagi setelah subuh, karena kalau telat sedikit jalan Margonda
Raya sudah macet dengan orang-orang yang mau berangkat kerja.
Tidak terlalu banyak
kegiatan di luar pembelajaran yang saya ikuti, karena untuk berangkat dan pergi
saja sudah terlalu capek dan banyak waktu yang di butuhkan. Namun ketika saya
kelas 11 atau 2 SMA, saya sempat mengikuti paduan suara kembali. Waktu itu saya
kebagian suara alto dan waktu itu tim kami mempersiapkan penampilan untuk acara
wisuda kakak kelas. Oh iya pada kurikulum saya, penentuan jurusan IPA dan IPS
di adakan sebelum kenaikan kelas 11. Waktu itu ada tes psikotes untuk penentuan
dan tidak tau kenapa saya selalu senang hal-hal yang menyangkut ke arah
psikologi. Pada waktu itu saya sangat niat untuk mengikuti tes psikotes
tersebut dan berharap suatu saat nanti saya bisa di posisi itu juga. Setelah hasil
tes keluar saya pun akhirnya masuk ke kelas IPA. Diantara fisika, kimia dan
biologi, saya masih suka sama fisika, mungkin karena pada saat itu gurunya
enak, jadi saya nyambung. Seiring berjalannya waktu, saya pun sudah lulus di
SMA tersebut dan saya melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, yaitu
Universitas.
Kurang lebih 3 bulan
waktu yang digunakan untuk mencari-cari dan mendaftar di beberapa Universitas. Karena
saya gak masuk di UI jadi saya pilih ke UG tetangganya UI. Saya masuk ke
Gunadarma melalui jalur tes. Penuh perdebatan yang panjang karena saya ingin
masuk psikologi sedangkan kedua orang tua saya ingin saya masuk jurusan yang
lain. Seiring berjalannya waktu akhirnya saya memutuskan untuk mendaftar
jurusan psikologi dan ilmu komunikasi di Gunadarma dan hasilnya saya sama-sama
keterima di kedua jurusan tersebut dan saya memilih psikologi karena saya pikir
mungkin ini suatu kesempatan untuk saya dan masuk psikologi sudah saya
idam-idamkan sejak SMA. Sampai akhirnya sekarang saya sudah semester 5 di Gunadarma.
Awal masuk lingkungan
kampus yang sangkat berbeda dengan SMA agak sedikit kaget dan keteteran, karena
tugas bisa aja numpuk di hari yang sama dengan deadline waktu yang sama juga. Karakter dosen yang berbeda-beda dan
karakter temen-temen yang berbeda-beda juga. Semakin bisa melihat dunia luar
dan semakin membuat untuk berfikir dewasa. Ketika duduk di bangku kuliah
menurut saya adalah suatu ajang untuk memperbanyak kegiatan dan pertemanan. Di bangku
kuliah pun kita bisa reunian karena bisa saja tiba-tiba ketemu temen SD, SMP
atau SMA. Tapi bisa juga jadi ajang sibuk, karena terlalu banyak kegiatan di
kuliah. Sampai saya semester 4 saya tidak mengikuti kegiatan apa-apa, tapi
ketika saya semester 5 saat ini, saya di tawarkan oleh salah satu dosen untuk
bergabung di Tax Center Gunadarma atau lebih singkatnya kegiatan pajak di
Gunadarma. Awalnya saya bingung kenapa anak psikologi di ajak gabung ke pajak,
ternyata disini mereka ingin bergabung dengan jurusan psikologi dan IT untuk
pembuatan suatu program kerja yaitu relawan pajak. Awalnya saya sendiri di
pajak ini tapi akhirnya saya mengajak 3 orang teman saya untuk ikut di Tax
Center ini. Ester, Krsna dan Ainur namanya. Kami pada awalnya diminta untuk
berpresentasi dan membantu memberikan masukan serta solusi tentang bagaimana
cara berkomunikasi, beretika dan berempati yang baik kepada orang-orang.
Namun setelah
presentasi selesai, kami diminta ikut bergabung menjadi asisten tetap Tax
Center Gunadarma dan ikut menjadi relawan pajak yang nantinya akan magang di
kantor pelayanan pajak serta beberapa tempat umum lainnya. Kegiatan ini
ditujukan untuk membantu dan mempermudah orang-orang wajib pajak dalam
pengisian pajak. Dengan mengikuti kegiatan ini membuat saya menjadi banyak
teman dan menambah ilmu baru dalam perpajakan serta tau bagaimana dunia kerja
dan harus memperhatikan tanggung jawab yang sudah saya lakukan. Sehingga saya
sampai saat ini menjalankan 2 hal yang berbeda, kuliah jurusan psikologi dan
bekerja menjadi asisten di Tax Center Gunadarma. Kedua kegiatan ini membuat
saya semakin mengerti waktu dan semakin tau bagaimana caranya membagi waktu. Memiliki
banyak kegiatan membuat saya menjadi memiliki banyak teman, tingkat 4, tingkat
3 ataupun tingkat 2.
Tidak terlalu banyak
prestasi yang pernah saya ukir, tidak banyak juga kegiatan yang saya lakukan
ketika jaman sekolah dulu, tapi ketika saya kuliah, saya berfikir kalau
misalkan kegiatan cuman kuliah aja, tidak pernah ikut organisasi atau kegiatan
diluar kuliah, saya gak akan dapat pengalaman apa-apa sedangkan saya melihat
beberapa teman saya aktif di berbagai organisasi. Karena orang tua juga
mendukung saya bergabung dalam pajak ini, akhirnya kegiatan ini lah yang saya
lakukan selain kuliah. Jadi ketika saya tidak ada jadwal kuliah saya memutuskan
untuk datang ke Tax Center untuk bekerja disitu. Sebulan yang lalu kami baru
selesai menjalankan Olimpiade se-JABODETABEK untuk anak SMA/SMK, karena kami
ada program untuk memperkenalkan atau mensosialisasikan pajak tidak hanya di
kalangan orang dewasa saja tapi di kalangan anak-anak sekolah juga. Program selanjutnya
yang akan di jalankan ialah relawan pajak yang terdiri dari 233 mahasiswa dan
mahasiswi Universitas Gunadarma dari jurusan psikologi, ekonomi, akuntasi dan
teknik informatika.
Sampai saat ini saya
merasa nyaman dan bahagia dengan kegiatan yang saya lalukan, walaupun tidak ada
bentuk prestasi yang menonjol dalam kehidupan saya, tetapi setidaknya saya
mengerti bagaimana caranya bertanggung jawab terhadap kehidupan dan pilihan diri
sendiri dalam menentukan apa yang akan dilakukan. Tetap lakukan hal-hal yang
positif dan lakukanlah hal-hal yang kamu sukai (tapi tetap positif dan berguna
yah).
Sekian cerita dari
saya, semoga bermanfaat dan berguna untuk mengisi waktu luang anda. Terimaksih
sudah mau meluangkan waktunya untuk membaca.😉😉




